Senin, 06 Juni 2011

Antara Kebiasaan, Ketidakpedulian dan Keterpaksaan..

Coba perhatikan tulisannya…  Yang Buang Sampah disini Orang2….. titik-titiknya terserah deh mau diisi apa.., plang tulisan seperti ini banyak sekali kita temui pada tempat-tempat sampah, loh kok bisa tempat sampah kan harusnya ditulis dengan tulisan “TPS” atau “Silahkan buang disini tapi bayar” hehe..  Ya iyalah tulisannnya agak sangar, galak, dan terkesan memaki karena ini tempat sampah illegal,  yang pasti ini bentuk ekspresi kekesalan (sarkasme) dari sang pemilik lahan karena lahannya penuh dengan sampah. Tulisan ini tidak ditujukan untuk satu orang, tapi untuk orang banyak, tidak hanya ratusan bahkan ribuan orang (hehe lebayy), sebenarnya yang buang sampah disini …paling… tidak lebih dari 50 orang saja.

Tapi itulah realitanya sekarang, lahan semakin sempit  orang-orang tidak hanya bingung atau pusing saat mengikuti  ujian seleksi masuk perguruan tinggi saja .. yap.. sebenranya tulisan ini saya buat sembari menunggu adik yang sedang mengikuti ujian seleksi masuk perguruan tinggi dari pada menunggu lama, lebih baik saya berpusing-pusing ria juga bikin tulisan ini.. hehe… lanjut ya.. jadi yang pusing itu tidak Cuma orang yang sedang menikuti ujian saja, atau bahkan seorang manager yang sulit mengatur anak buahnya yang bener-bener  susah banged diatur.. atau  seorang karyawan yang pusing memikirkan “ko gaji ga naik-naik ya..” atau juga seorang petugas puskesmas yang pusing keliling nyari cap stempel RT RW.. belum lagi ternyata pa RT RW tidak ada dirumah plus stempelnya juga tidak ada, pastilah tidak ada karena selalu disimpan dijok motor.. nice (pengalaman pribadi nih) .. hehe itu namanya dinamika mas.. tapi juga sekarang orang bisa pusing dan bingung karena sampah..” kemana ni sampah harus di buang”.

Permasalahan klasik ya…!  Seyognya setiap  orang bisa menghasilkan sampah 0,8 -  1 kg perhari (Kementrian Lingkungan Hidup, tahun 2010) kalau 1 KK terdiri dari 4 orang berarti 1 KK bisa menghasilkan 4 kg, kita ambil contoh deh di wilayah saya kerja Kelurahan Bantar Gebang, terdiri dari 7343 KK, berarti dalam 1 hari penduduk di wilayah kelurahan Bantar Gebang bisa menghasilkan sampah sebesar  +  29.736 kg sampah perhari. Terus pertanyaannya, di buang kemana tuh sampah? Yang jelas k tempat sampah lah, nanya lagi ah.. illegal apa legal? Itu dia yang belum bisa terpecahkan… tapi minimal saya punya gambaran.. ternyata usut punya usut.. sebagian besar penduduk di wilayah Kelurahan Bantar Gebang sudah melakukan pengelolaan dan sudah memilki sarana TPS, bagus deh.. tapi mereka yang masih punya lahan besar lebih memilih untuk dibakar sendiri, karena pastinya tidak perlu iuran kan, tapi ada yang lebih parah lagi mereka yang tidak punya lahan dan tidak mau iuran… akibatnya ya seperti gambar diatas ..keluar deh kata-kata makian.. hehe..

PR buat saya dan seluruh Sanitarian tentunya,  Sangat jelas bahwa sampah memang menjadi permasalahan lingkungan di negeri ini, sangat disadari bahwa ini bukan pekerjaan mudah, tidak cukup hanya disediakan lahan tapi juga pengelolaan yang baik, jangan sampai disatu sisi menyelasaikan masalah tapi dikemudian hari malah bisa menimbulkan masalah lain. Contohnya saja truk-truk sampah yang sering saya temui di jalan-jalan, disatu sisi orang senang karena sampahnya sudah terangkut dan lingkungan kembali bersih tapi sepanjang perjalanan truk-truk itu meneteskan leachet-leachet (air sampah) yang sangat bau dan sangat mengganngu terutama bagi kesehatan. Seperti itulah, butuh pengelolaan yang baik juga dana besar terutama untuk perawatan truk-truk pengangkut sampah itu.

Semua itu sebenarnya bisa dikembalikan kepada kita, kita harus mulai lebih bijak memperlakukan sampah karena sebenarnya tidak semua sampah itu bahan tidak berguna, banyak yang bisa digunakan kembali, didaur ulang, dijadikan kompos, atau dikumpulkan dan dijadikan uang, atau bahkan diperbaiki kembali.. tidak mudah memang tapi kenapa tidak kita coba.. tujuannya agar tidak ada lagi gunung-gunung sampah seperti di Bantar gebang (bisa ga ya..?). dan yang penting nih tidak ada lagi plang-plang dengan tulisan aneh, yang sangat mencerminkan kalo kita ni ga gaul.. hehe.. harusnya kan pake bahasa inggris pa.. contohnya gini “do not throw the garbage in this area.. or I kill u..” hehe.. lebih parah lagi itu mah..

Tentunya sudah menjadi harapan semua orang untuk bisa tinggal di lingkungan sehat, karena itulah indikator kesehatan manusia, jadi terakhir saya Cuma mau mengutip kata-kata ibu Dwi (Kasie Kesling Dinkes Kota Bekasi)…
“HIDUP SEHAT DI LINGKUNGAN SEHAT”